Quantcast
Channel:
Viewing all articles
Browse latest Browse all 391

Car Free Day bersama Babe dan Ara

$
0
0

Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau  lebih populer disebut Car Free Day (CFD) merupakan pembebasan suatu kawasan di perkotaan dari pelintasan kendaraan bermotor untuk rentang waktu tertentu. Bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor, kebijakan ini biasanya didorong oleh aktivis yang bergerak dalam bidang lingkungan dan transportasi (wikipedia).  Pertama kali pelaksanaan CFD dengan penutupan Jl. M.H. Thamrin dilaksanakan pada 22 September 2002.

Setelah dilaksanakan selama 22 tahun, ini pertama kalinya saya hadir di CFD Jakarta. Parah ya. Sebetulnya beberapa kali saya ingin hadir di CFD, entah kenapa selalu tidak jadi. Kemudian teman saya saat masih sekolah di SMA, memposting kegiatannya di CFD bersama suaminya. Kemudian menyampaikan ide di grup WA, bagaimana jika kami melakukan ketemuan di CFD tanggal 15 Des 24, titik kumpul di Mie GM menjelang akhir pk. 9.00 WIB. Acara ini bebas untuk siapa saja yang berminat.

Air mancur Bundaran HI, cuaca agak mendung

Saya ditemani anak sulungku dan cucuku Ara. Kami naik MRT dari stasiun MRT Fatmawati pukul 6.40 WIB menuju stasiun MRT Dukuh Atas. Kenapa turun di stasiun MRT Dukuh Atas? Karena saya ingin melihat suasana terkini Dukuh Atas dan stasiunnya. Selama ini stasiun Commuter Line di Dukuh Atas (Stasiun Sudirman) hanya saya lihat dari jalan Sudirman jika saya sedang melewati jalan tersebut. Saya juga ingin tahu, apakah stasiun LRT juga mudah diakses dari stasiun KRL atau Commuter Line Dukuh Atas. Sudah lama ada niat untuk mencoba berbagai kereta api yang melingkari kota Jakarta, entah kapan baru kesampaian.

Stasiun commuter line Sudirman, terlihat bersih
Babe dan Ara

Dulu, awal saya ke Jakarta, dan saat kost di jalan Teluk Betung, saya sering melewati Dukuh Atas ini. Sekarang situasinya sudah berubah. Keluar dari stasiun MRT Dukuh Atas ke arah Barat, saya melihat stasiun BNI City, yang menurut anak saya jika ingin naik kereta ke Tanah Abang ataupun ke bandara bisa naik dari stasiun BNI City. Kami menuruni tangga stasiun, kemudian melewati terowongan, terus berbelok ke kiri. Wahh saya surprised, banyak sekali para penjual menjajakan dagangannya, dan semuanya bikin lapar mata.

Penjual pecel
Berbagai penjual makanan

Jika tidak tahan godaan bisa-bisa tidak jadi berolah raga, namun duduk-duduk makan jajanan. Di sini dijual berbagai macam makanan, yang semuanya kesukaan saya: bubur ayam, lontong sayur, sate Padang, pecel, cilok, nasi kuning, kelapa muda dan lain-lain. Banyak juga yang menawarkan minuman dan kue-kue dalam tas plastik sehingga mudah dibawa jalan sambil olah raga.

Kelapa muda…sayang masih pagi dan mendung

Saya merasakan tetes air yang jatuh, segera menghampiri penjual topi, membeli dua topi untuk babe dan Ara. Saya sendiri sudah menyiapkan topi maupun payung dari rumah. Kami menyusuri jalan , kemudian menyeberang di depan UOB, agar saat berjalan menuju bundaran HI tidak berlawanan arah dengan orang-orang. Senang melihat banyak warga yang jalan-jalan sepanjang jalan Thamrin-Sudirman ini. Saya juga senang melihat MRT penuh, menandakan banyak orang yang ingin melakukan kegiatan olah raga.

Babe, Ara dan Yangti

Kami berjalan terus menuju bunderan HI terus ke Sarinah, karena kami janjian ketemu teman di Sarinah. Rupanya ada pertunjukan marching band dari berbagai tingkat SMA. Saya segera ambil foto bersama anak sulung dan cucu di bunderan HI dengan latar belakang tugu selamat datang. Di sebelah kiri jalan, saya melihat di depan hotel Four Season menyediakan meja dan kursi di halaman depan. Orang bisa menikmati sarapan ala hotel dengan pemandangan orang berjalan-jalan menikmati car free day.

Yangti dan Ara

Kami melanjutkan langkah menuju Sarinah, rupanya ada pertunjukkan musik dari Nusantara TV di depan Sarinah. Di samping gedung Sarinah, masih di halamannya, banyak tenda penjual makanan, tinggal dipilih yang sesuai selera. Saya duduk untuk istirahat, waktu masih menujukkan pukul delapan pagi. Setelah lama duduk-duduk, Ara dan babe kemudian berjalan-jalan mengelilingi tenda, untuk melihat-lihat apa saja yang dijual. Mereka berdua tertarik untuk membeli risoles, serabi, jus jahe dan jus kacang merah. Saya cuma menyeruput sedikit karena perut masih kenyang.

Halte bundaran HI, banyak orang berfoto di atasnya

Tidak lama Anie menelepon bahwa dia juga sudah ada di sekitar Sarinah. Saya menjelaskan posisi saya, tidak lama saya bisa bertemu Anie, mas Amir dan putra putrinya. Rupanya Enny dan Tulus sudah menunggu di depan bakmie GM. Kami kemudian menuju bakmie GM. Senangnya bertemu sahabat sejak SMA, bahkan Enny dan Tulus telah bersahabat dengan saya sejak SMP. Kami mengobrol seru dan kali ini ditraktir oleh Anie dan mas Amir. Terima kasih ya Anie dan mas Amir, semoga rejekimu makin lancar.

Bertemu di depan Mie GM
Duo Enny, bersahabat sejak SMP

Saya pamit untuk pulang duluan, karena masih ada perlu. Saya bersama babe dan Ara, menuju Sarinah, setelah berkeliling melihat-lihat tanpa ada yang dibeli, kami kemudian ke Gramedia di East Mall Grand Indonesia, untuk mencari buku Ara. Rasanya sudah lama sekali tidak ke Gramedia di Grand Indonesia ini, saya lebih sering ke Gramedia Pondok Indah karena dekat dengan rumah.

Akhirnya bisa foto di sini
Menikmati pemandangan dari atas

Dari Gramedia kami menuju halte busway bundaran HI. Kami naik ke atas untuk mengambil foto dengan latar belakang tugu Selamat Datang. Selesai foto tenggorokan terasa haus, apalagi cuaca panas mulai terasa menyengat. Kami mampir ke Tomoro Cafe, untuk membeli es cream dan capucino. Kami mengobrol berbagai hal, mengobrol dengan cucu terasa hangat dihati.

Selesai istirahat, kami naik busway menuju blok M, turun di halte depan Kejaksaan. Dari sini kami menuju blok M, karena babe ingin mencari dompet dan Ara ingin mencari stick untuk drum. Blok M juga penuh dengan orang, baik yang di taman Literasi, ataupun yang sedang berjalan-jalan di trotoar menikmati hari Minggu. Setelah mendapatkan stick seharga Rp.50 ribu, kami menuju ke Blok M Square. Saya mampir ke toko kosmetik, membeli skincare yang nyaris habis dipakai. Dari sini kami menikmati jalan-jalan di Blok M Square….senang melihat banyak pengunjung. Di halaman depan Blok M Square sedang ada festival makanan Hanoi, meja pengunjung penuh dengan orang-orang yang senang dengan makanan Vietnam. Setelah selesai yang dibutuhkan, kami menuju pintu keluar, melewati resto AW. Babe bertanya,

“Mau makan siang dulu?” Walau tidak terlalu lapar, saya menjawab…

“Ayoo.”

Karena mungkin saja Ara sudah lapar, karena kami berjalan kaki cukup jauh, minimal membeli minuman. Kami minum dan makan sambil mengobrol. Setelah selesai kami menuju stasiun MRT Blok M Plaza, di pintu masuk menuju lorong MRT, kami berhenti untuk membeli roti “O” guna bekal Ara sekolah.

MRT penuh dengan penumpang, kami masih dapat tempat. Rasanya lega karena AC nya terasa dingin, setelah kepanasan habis jalan-jalan. Kami turun di stasiun MRT Cipete Raya, berjalan cepat menuju pangkalan bajaj yang berada di depan Lotte Mart. Gerimis mulai turun, kami berbegas masuk bajaj. Alhamdulillah akhirnya sampai di rumah dengan hati senang. Hari ini saya bersama si sulung dan Ara, menikmati jalan-jalan dan makan dengan gembira.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 391

Trending Articles