
Setelah dari museum Multatuli, kami berjalan kaki menyusuri trotoar jl. Abdinegara yang rindang menuju rumah batik khas Lebak, yaitu Imah Batik Sahate (Imah=rumah, Sahate=Sehati). Batik Lebak adalah salah satu warisan budaya yang berasal dari Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Batik Lebak ini menampilkan motif-motif khas, setiap motif dalam Batik Lebak tidak hanya memperlihatkan keindahan visual, tetapi juga menyimpan makna filosofi yang mendalam dan nilai-nilai luhur masyarakat setempat.
Terdapat berbagai macam motif Batik Lebak, yang ciri khasnya dekat dengan alam. Juga ada hasil tenun khas Baduy.


Di halaman belakang ada perajin batik cap, setelah selesai dicap, diberi warna, dikeringkan, baru dicuci. Saya membeli syal dari tenun, berwarna-warni , yang khas hasil tenunan Baduy Luar.
Suasana di Imah Batik terasa sejuk, bangunan rumah dari zaman dulu (jadi ingat rumah di kampoeng)…ada bangunan utama, kemudian ada pavilyun di samping.
Setelah cukup puas melihat-lihat, teman ada yang membeli tas kain, setelah sampai rumah difoto. Saat dipajang di grup…wahh kok jadi bagus banget. Jadi menyesal nggak ikutan beli.
Saya sempat foto di halaman Imah Batik Sahate, yang rindang dengan pepohonan. Setelah istirahat sejenak di teras rumah, kami kembali berjalan kaki menuju ke arah Alun-Alun Rangkasbitung.

Kemudian kami menyempatkan berfoto dengan latar belakang Alun-Alun.