Quantcast
Channel:
Viewing all articles
Browse latest Browse all 391

Museum Multatuli

$
0
0

Selasa-26 November 2024

Foto di depan museum

Museum Multatuli terletak di jl. Alun-Alun Timur no 8, Rangkasbitung. Museum ini diresmikan pada tanggal 11 Februari 2018, menempati bangunan bekas kantor Wedana Rangkasbitung tahun 1930 an. Museum Multatuli menceritakan sejarah Lebak dan mengangkat kisah Multatuli itu sendiri.

Pendopo yang luas
Indahnya bangunan masa lalu
Desain pintu yang khas

Ada 7 ( tujuh) ruang yang saling terkait satu dan lainnya, yang bertemakan antikolonialisme.

1. Ruang selamat datang. Terdapat mozaik potongan wajah Multatuli, dan patung wajah Multatuli dengan kata-katanya “Tugas manusia adalah menjadi manusia.”

2. Ruang Kolonialisme. Digambarkan konsep kedatangan Belanda ke Nusantara khususnya ke Banten.

3. Ruang tanam paksa. Disini diceritakan tentang masa tanam paksa, dilengkapi foto-foto.

4. Ruang Multatuli. Menceritakan kisah Multatuli dengan karyanya ” Max Havelaar” yang menceritakan keadaan Lebak saat dia menjadi Asisten Residen di Lebak. Terdapat koleksi buku asli Max Havelaar. Buku ini telah diterjemahkan kedalam kurang lebih 40 bahasa dunia.

5. Ruang Banten. Terdapat beberapa informasi tentang pergerakan-pergerakan di Banten oleh masyarakat yang melawan penjajah.

6. Ruang Lebak. Menceritakan sejarah Lebak dan budaya Lebak saat ini.

7. Ruang Rangkasbitung. Terdapat beberapa buku Max Havelaar yang dapat dibaca oleh pengunjung, dan profil orang-orang yang memiliki kisah di Lebak.

(Sumber: Brosur dari Museum Multatuli).

Foto bersama Staf Museum Multatuli
Surat Multatuli

Saat kami datang, terlihat pengunjung ramai. Museum terlihat terawat dengan bangunan khas Kawedanan zaman dulu, dengan pintu dan jendela tinggi, yang dicat warna kuning. Begitu memasuki pendopo, langsung terasa nyaman, karena langit-langitnya tinggi, walau tanpa AC. Kami menuju penerima tamu, membeli karcis seharga Rp.2.000,- per orang. Saya melihat banyak rombongan dan anak Sekolah Dasar yang sedang menunggu.

Patung Multatuli
Wilujeng sumping
Wilujeng Medal

Staf Museum Multatuli, yang kemudian mengenalkan namanya dan minta dipanggil mbak Nur, mengantar kami keliling ruangan di museum. Mbak Nur minta maaf karena penjelasannya tidak bisa panjang, karena kebetulan banyak sekali tamu yang akan bergantian melihat museum. Kami juga mendapatkan brosur tentang riwayat singkat museum Multatuli ini.

Sambil mendengarkan penjelasan mbak Nur, kami berfoto di beberapa tempat. Keluar bangunan museum, terlihat halaman yang sangat luas. Di halaman sebelah kiri, terdapat patung Multatuli, serta rak buku lengkap dengan bukunya.

Foto diambil dari sharing teman-teman di grup.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 391

Trending Articles