Quantcast
Channel:
Viewing all articles
Browse latest Browse all 391

Pengalaman menunggu cucu operasi di Rumah Sakit

$
0
0

Dua hari sebelum jadwal operasi, kami mengantar cucu ke Rumah Sakit (RS). Saya agak heran, biasanya pasien masuk rumah sakit sehari sebelum jadwal operasi. Mungkin akan ada pemeriksaan lagi untuk memastikan sebelum jadwal operasi, begitu pikir saya. Selama dua hari, pemeriksaan yang dilakukan antara lain, tekanan darah dan suhu badan. Saat itu dokter berkunjung ke ruang rawat inap dan berpesan kepada cucuku, bahwa kesembuhan operasi tergantung juga pada upaya pasien. Agar cepat sehat, pasien harus bekerja sama. Saat masuk RS bisa berjalan, pas pulang nanti juga harus sudah bisa berjalan. Jadi, sehari setelah di ICU, harus bisa duduk, besoknya bisa berjalan, dan targetnya hari kelima sudah bisa pulang.

Saya agak kaget, namun maksud dokter baik, untuk menyemangati cucuku. Pada hari operasi, cucuku bangun pagi-pagi, mandi dan keramas dengan sabun dan shampo antiseptik. Perkiraan jadwal operasi pukul 11.00 WIB namun semua tergantung antrian pasien yang akan dioperasi. Saya agak tenang, jadi sempat sholat Duha. Begitu selesai sholat, suster masuk kamar, dan meminta kami bisa menuju ke gedung operasi. Saya melihat jam, masih jam 8.00 pagi. Tidak apa-apa malah lebih bagus, biar cepat selesai. Rumah Sakit ini mempunyai ruang operasi yang khusus untuk operasi tulang, mungkin banyak sekali pasien yang bermasalah dengan tulang dibawa ke rumah sakit ini. Perjalanan dari ruang rawat ke gedung tempat operasi melalui lorong yang cukup panjang, melalui dua gedung rawat inap yang berbeda dengan tempat rawat inap cucuku.

Gedung Rumah Sakit

Tidak lama kami sampai di depan ruang operasi, perawat meminta kami berdoa lebih dulu, kemudian cucuku mulai diminta untuk ganti pakaian operasi. Saya dan keluarga dipersilahkan menunggu di ruang tunggu keluarga pasien. Saya bersyukur banyak teman yang ikut mendoakan, mereka berpesan agar saya membaca Surat Al Kahfi dan surat Al Fatehah 30 kali, kemudian berzikir sambil menunggu operasi selesai. Karena ruang tunggu berbeda dengan lantai ruang tempat operasi, kami tidak tahu apakah cucuku sudah mulai operasi apa belum.

Kebetulan ada mushola dekat gedung ini, jadi saya bisa ke mushola untuk berdoa. Pada pukul 16.00 WIB ada panggilan untuk keluarga pasien. Saya berharap bisa melihat cucuku, ternyata sampai di depan ruang operasi, perawat mengatakan bahwa cucuku telah dibawa ke ruang ICU, kami dipersilahkan menunggu di sana. Ruang tunggu keluarga pasien cukup penuh, saat itu adalah hari ke 17 puasa Ramadhan, saya masih puasa. Kira-kira pukul 17.00 WIB ada panggilan untuk keluarga cucuku agar datang ke ruang ICU. Bunda dan babe menuju ruang ICU dan saya tetap di ruang tunggu keluarga pasien. Tidak lama kemudian terdengar azan Magrib….Wahh saya malah nggak sempat terpikir untuk membeli makanan untuk buka puasa. Tidak lama babe menelpon, kalau dia masih sibuk mengurus dokumen, ke IGD dan ke ruang rawat semula, sedang bunda menunggu di ruang ICU. Saya sekaligus meminta anakku untuk membelikan minuman guna membatalkan pauasa.

Oleh ibu yang duduk di sebelah kananku, saya ditawari minum dan kurma. Ibu yang didepanku menawarkan kue…duhh malu sekali. Tapi karena di desak terus akhirnya saya minum air putih dan makan kurma…rasanya segar. Malam ini saya tidak ikut menunggu di ruang tunggu pasien ICU, anak dan menantuku tidak membiarkan ibu yang udah sangat senior ini menginap di RS. Selanjutnya saya hanya memonitor kondisi cucu dari laporan menantuku. Senang saat besoknya mendapat kabar bahwa cucuku sudah dipindah ke ruang rawat inap. Hari ketiga di Rumah Sakit, cucuku sudah belajar berjalan. Pada hari ke empat, dokter memutuskan cucuku boleh pulang, karena sudah bisa berjalan, dan perawatan bisa dilanjutkan di rumah.

Untuk memulihkan kesehatan, cucuku disarankan makan telor (putihnya saja) setiap hari enam butir, atau diganti dengan daging merah. Syukurlah cucuku bisa ke kamar mandi sendiri, hanya harus dibantu saat mandi karena lukanya belum boleh kena air. Setiap 3 (tiga ) hari sekali cucuku diantar ke dokter di klinik untuk mengganti perban, karena kami tidak ada yang berani melakukannya. Pada minggu ke tiga, cucu diantar kontrol ke dokter yang mengoperasinya. Seharusnya kontrol dilakukan 2 minggu setelah operasi, karena ada hari Raya Idul Fitri, kontrolnya tiga minggu setelah operasi. Syukurlah proses penyembuhan berjalan baik, bahkan cucuku sudah mulai sekolah, dan mulai belajar kegiatan lain asal tidak terlalu berat untuk fisiknya.

Saya sungguh bersyukur atas doa semua teman-teman, ketemu dokter dan perawat yang baik, sehingga proses penyembuhan cucu berjalan lancar.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 391

Trending Articles