Quantcast
Channel:
Viewing all articles
Browse latest Browse all 391

Wisata ke Tahara: Kebun Binatang Kecil, Santae Park, Museum Tanaman, Ichigogari dan kebun Nanohana

$
0
0

Pagi di hari Minggu ini adalah kesempatan anakku bisa mengajak jalan-jalan karena hari kerja dia akan sibuk di lab. Tidak jauh, rencana nya akan mengunjungi kota tetangga Toyohashi, yang dapat dicapai hanya 30 menit. Jam 9 pagi, kami sarapan coklat hangat, kemudian mampir di supermarket sejenis 7 eleven untuk membeli onigiri, roti dan minuman. Kota Tahara, merupakan kota kecil di pantai Samudra Pacifik, cuaca saat itu masih dingin, namun karena sinar matahari bersinar cerah, selama tidak ada angin, maka kami cukup hangat dengan mengenakan baju kaos yang dirangkap-rangkap, dan baju tebal ditinggal di mobil.

Bunga sakura yang masih berbunga di Santae Park, Tahara

Bunga sakura yang masih berbunga di Santae Park, Tahara

Sepanjang perjalanan banyak tanaman kobis, baik di ladang terbuka maupun di green house, rupanya Toyohashi dan Tahara daerah pertanian, rumah dan ladang berselang-seling. Sampai Tahara sudah siang, kotanya asri, berbunga-bunga karena memang sedang musim semi. Kami langsung menuju Santae Park yg merupakan area untuk Kebun Binatang kecil, taman bermain dan berbagai tanaman hias.  Kebun binatang ini memang hanya kecil, untuk anak-anak, di kandang hanya ada kelinci, marmut, babi dan ayam. Rupanya marmut berbeda dengan kelinci, kelinci matanya berwarna merah, kata anakku. Kami hanya sepintas melihat kebun binatang, segera keluar melalui arena bermain anak-anak yang penuh dikunjungi keluarga bersama anak-anaknya yang masih kecil. Kemudian kami menuju Santae Park, jalan masuk Santae Park di kiri kanan nya penuh tanaman sakura, yang sayang  bunganya telah gugur. Syukurlah, kami menemukan dua pohon sakura yang masih berbunga, cepat-cepat saya dan anakku mengambil foto di dekat bunga sakura.

Pemandangan penuh bunga di Santae Park Tahara

Pemandangan penuh bunga di Santae Park Tahara

Kekecewaan kami terbayar dengan adanya bunga tulip aneka warna yang sedang mekar, serta bunga-bunga lain yang tak tahu namanya, sungguh menyenangkan hati yang memandang. Taman bunga ini dibedakan menurut jenisnya, sayang semuanya dalam huruf Jepang, sehingga saya tak bisa memahami. Di taman bunga ini juga ada kereta yang mengelilingi taman karena memang luas sekali, serta berundak-undak. Dari taman bunga terlihat danau buatan dan bangunan di sekitarnya, yang rupanya merupakan museum tanaman dan restoran.

Puas melihat bunga yang berwarna-warni, kami melewati jembatan menuju bangunan dekat danau buatan, berencana cari tempat makan. Kami tertarik untuk masuk museum tanaman yang tanpa dipungut bayaran, disini diberikan penjelasan dengan gambar-gambar tentang memelihara tanaman dan hewan.

Danau buatan di Santae Park Tahara

Danau buatan di Santae Park Tahara

Kami tak lama di museum tanaman, sebetulnya ingin cari makan disini, rupanya ramai sekali, antri panjang, jadi kami keluar lagi melewati pinggir danau buatan. Dipinggir danau buatan banyak keluarga Jepang berpiknik bersama keluarga. 

Tsunogawa, ikan rebus ala Jepang yang lezat

Tsunogawa, ikan rebus ala Jepang yang lezat

Setelah makan siang berupa ikan rebus yang enak sekali (tsunogiwa), kami pergi ke Ichigoyahonpo Strawberry, yaitu kebun strawberry yg pengunjungnya boleh memetik sendiri sepuasnya.

Cara makan strawberry

Cara makan strawberry

Cara makan strawberry dengan  dicelupkan pada susu, di sini pengunjung boleh memetik berapapun, per orang membayar 900 yen atau Rp.90.000,-. Karena sudah kenyang makan ikan sebelumnya, kami hanya bisa menikmati beberapa butir buah strawberry yang rasanya manis sekali dan besar-besar.

Di kebun Nanohana

Di kebun Nanohana

Dari kebun strawberry, sebelum pulang mampir dulu di kebun Nanohana yg bunganya kuning, tanaman berbunga kuning ini berguna sebagai bahan baku minyak goreng. Syukurlah masih ada bunganya walau jarang, karena musim berbunga untuk tanaman ini sebenarnya pada bulan Januari-Februari.

Papan petunjuk di pantai Tahara

Papan petunjuk di pantai Tahara

Setelah puas mengamati, melihat tanaman dan buah nanohana, mengambil foto, kami menuju pantai Tahara. Karena sebelumnya  kami merasa cukup hangat hanya dengan baju kaos yang ditumpuk, keluar mobil kami tak memakai baju hangat ….. ternyata angin pantai Tahara sungguh kencang …terasa dingin sekali.

Di pantai yang pasirnya bersih dan putih, mirip butiran merica halus (yang mengingatkanku pada pantai Kuta, Lombok), kami segera mengambil beberapa foto sebelum kembali ke mobil.  Yang menarik bagi saya, kondisi lingkungan di Toyohashi dan Tahara ini sungguh terawat, bersih, dan mudah mencari toilet. Hal lain adalah, selalu ada peta dan papan petunjuk, kita bisa mempelajari peta tersebut sehingga bisa menentukan prioritas  tempat yang akan kita kunjungi.

Kami pulang kembali ke Toyohashi, mampir belanja dulu di toko (Cardnet), tempat para petani menjual hasil ladangnya. Cukup 3 (tiga) tempat wisata hari Minggu ini, dan semuanya berada di Tahara, walau demikian kenangan ini akan selalu terpateri dibenakku, jalan-jalan bersama si bungsu.



Viewing all articles
Browse latest Browse all 391

Trending Articles