Quantcast
Channel:
Viewing all articles
Browse latest Browse all 391

Perlukah ada jadwal kegiatan buat anak?

$
0
0

Pernahkah kita mempunyai jadwal harian? Seingatku dulu, saya hanya punya jadwal belajar di sekolah, dan jadwal ujian. Hidup rasanya mengalir begitu saja. Pulang sekolah bermain bersama teman, jalan kaki atau naik sepeda. Kegiatan saya di luar sekolah cuma ikut Pramuka  seminggu sekali dan les menari yang diadakan oleh sekolah.

Namun hal ini tentu berbeda dengan kondisi anak sekarang, yang dipaksa menyesuaikan diri dengan situasi pandemi yang membuat tidak bebas lagi untuk berkegiatan di luar ruangan. Saat situasi pandemi seperti sekarang, mau tak mau memaksa orangtua dan anak membuat jadwal kegiatan agar tak lupa. Kadang kita sendiri lupa waktu bukan, ini hari apa ya? Karena kita hanya berkegiatan di seputar rumah, semua dilakukan dari rumah, dari belanja on line, mengajar, rapat, anak-anak pun sekolah secara on line.

Mudahkah membuat jadwal kegiatan? Jawabannya adalah tidak….dan supaya anak bertanggung jawab, jadwal dibuat bersama anak, didiskusikan bersama, agar anak bisa mengatur kegiatan sesuai jadwal yang dibuat. Apakah setelah jadwal selesai dibuat, kegiatan berlangsung aman dan terencana? Jawabannya tetap tidak. Namanya anak-anak, banyak lupanya, apalagi jika sudah pegang gawai, dan ngobrol bersama teman-teman nya, lupa segalanya. Sebelum pandemi, anak hanya diberi waktu tertentu untuk pegang gawai, namun sejak pandemi dan sekolah diadakan  secara on line, mau tak mau anak akrab dengan gawai bahkan kalau ortu tidak mengingatkan bisa-bisa seharian pegang gawai terus.

Di sini pentingnya ada jadwal, kapan jadwal anak sekolah, kapan jadwal membuat PR (Pekerjaan Rumah), jadwal membaca buku cerita, dan jadwal kegiatan lainnya. Syukurlah, banyak pengelola kegiatan anak di luar sekolah, bisa menyesuaikan diri dan akrab dengan zoom, atau google meet atau sarana lainnya. Jadi anak tetap bisa kursus secara on line, apakah itu kursus piano, kursus menggambar, kursus taekwondo, atau kursus melukis. Yang tak bisa dilaksanakan sementara ini adalah kursus berenang, karena harus tetap berlatih di kolam renang. Juga kegiatan luar ruangan seperti bermain basket, ikut latihan drumband.

Taekwondo secara on line? Jawaban nya bisa, bahkan ujian kenaikan tingkat taekwondo bisa dilaksanakan secara on line. Ya memang tidak senyaman kursus secara off line atau tatap muka, namun dengan jadwal kegiatan yang padat, diharapkan anak tidak bosan. Dan betapa senangnya saat melihat anak menikmati saat bercanda ria bersama teman-teman nya melalui zoom….hal yang tak pernah terbayangkan sebelum ada pandemi.

Waktu untuk bersantai juga harus dibuat, seperti menonton film. Kapan waktu untuk menonton film di TV, dengan tayangan TV saat ini, dimana kita bisa berlangganan N….dan lain-lain nya, anak tak kekurangan hiburan.

Jadwal yang dibuat oleh Ara dan disetujui bunda.

Ini ada contoh jadwal dari hari Senin sampai dengan Jumat yang dibuat oleh Ara dan disetujui bunda nya. Kursus piano dilaksanakan pada akhir pekan, dan selama PPKM ini dilakukan secara on line. Setelah berjalan beberapa waktu, ada hal yang kurang tepat, seperti contohnya, jadwal membaca buku ada setelah makan siang. Apa yang terjadi? Namanya juga membaca buku, baru satu dua lembar, sudah mengantuk, akhirnya anak tertidur dan susah dibangunkan saat waktunya untuk kegiatan berikut. Jadi akhirnya jadwal akan diubah, agar siang hari membuat PR dan baru malamnya membaca buku. Kalaupun tertidur, tugas utama sebagai anak untuk membuat PR sudah dilakukan dengan baik.

Jadi, sebagai orang tua tetap ada ruang untuk diskusi bersama anak, agar anak melakukan kegiatan dengan senang dan sesuai yang diinginkan, dengan tetap di monitor oleh orangtuanya. Ara juga dilarang menghapus pesan atau gambar yang dikirim oleh teman-teman nya, agar bunda bisa mengontrol apa saja yang dibahas di WA grup bersama teman nya.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 391

Trending Articles