Quantcast
Channel:
Viewing all articles
Browse latest Browse all 391

Menjemput si bungsu dari RS Kota Toyohashi

$
0
0
Pemandangan matahari terbit dari jendela hotel.

Malam itu saya benar-benar bisa tidur nyenyak di Toyohashi Green Hotel. Terbangun saat waktu sholat malam, selanjutnya tak bisa tidur lagi. Saya mulai menulis cerita perjalanan di facebook dulu, sebelum nanti nya dipindah ke blog.

Sun rise

Jendela kamar tempat saya menginap menghadap ke timur, saat selesai sholat Subuh, pemandangan matahari mulai terbit sungguh indah. Tadinya saya menyesal nggak bisa melihat sunset, ternyata saya malah bisa melihat pemandangan matahari terbit dari jendela kamar di pagi hari.

Setelah mandi dan beberes koper, saya mulai turun ke lantai 4 dan memasuki resto. Petugas di restoran menyambut saya sambil membungkuk, saya ikutan membungkuk, kemudian mencari tempat duduk. Tak lama makan pagi saya siap, penyajiannya dalam nampan, berisi setangkup roti tawar, mentega, selai strawberry, telur rebus, irisan buah melon dan semangka, secangkir teh dan gula batu, serta es sirup. Resto nya cukup sederhana dan tidak luas, dan tamunya semua warga Jepang. Rata-rata mereka memesan breakfast ala Jepang, hanya beberapa yang memesan western breakfast. Selesai makan saya kembali ke kamar, sambil menunggu Hiro datang menjemput.

Pemandangan dari jendela kamar perawatan

Tak lama kemudian Hiro kirim WA, sudah menunggu di lobby lantai 4 (empat). Koper saya tinggal di hotel karena bagasi mobil akan penuh barang-barang nya Ani. Dari hotel kami langsung menuju RS Kota Toyohashi, jalanan lancar karena hari Minggu,  kami langsung menuju kamar tempat si bungsu dirawat.

 

Jendela kamar

Sebetulnya si bungsu diminta untuk memperpanjang masa tinggal di Rumah Sakit, apalagi dedek bayi juga belum boleh dibawa pulang, tapi si bungsu merasa tenggorokannya kurang enak dan ingin bikin minum panas. Apalagi hari Senin dan Selasa Ani dan Hiro ikut kursus merawat bayi dengan tidur semalam di rumah sakit, dipandu oleh nurse.

Kamar rawat….maaf ga sempat dibersihkan dulu sebelum difoto

Kamar perawatan bersih, untuk satu orang, dan pemandangan dari jendela kamar bagus sekali dengan langit yang biru. Setelah menyelesaikan urusan administrasi, kami bertiga (saya, Ani dan Hiro) menuju kamar bayi untuk melihat dedek bayi dan waktunya dedek bayi minum ASI. Saya hanya bisa melihat dedek bayi dari jendela, bersama para pengunjung lain.

 

Setelah dedek bayi puas, kami menuju ruang tunggu untuk makan siang, karena sekitar tiga jam lagi waktunya dedek bayi minum. Sebelum pulang, saya mampir ke toilet. Di Jepang, kran untuk mengucurkan air bermacam-macam, ada yang bidet, shower, ada juga yang pakai musik. Setelah selesai, saya memijit tombol flush untuk membersihkan. Tak lama pintu toilet di gedor-gedor, saya cepet-cepet membuka pintu dan ada nurse di depan pintu, menanyakan apakah saya butuh bantuan. Ooo rupanya saya salah pijit, yang saya pijit adalah bel minta bantuan.

Roda koper ditutup kaos kaki

Setelah Ani memberi minum dedek bayi lagi, kami pulang ke apato. Ani langsung menikmati minum panas, dan Hiro keluar untuk membeli makan malam. Kali ini makan malamnya masakan India, yang rasanya enak sekali. Kata Ani, mereka akan beli masakan India untuk menambah semangat, jika badan dirasa lelah dan kurang nafsu makan.

Besoknya Ani dan Hiro kembali ke rumah sakit untuk memulai kursus dan saya sendirian menunggu apato. Syukurlah, saat mereka pulang besoknya, dedek bayi sudah bisa diajak pulang. Malam itu mulailah acara bergadang, karena setiap kali dedek menangis jika lapar dan ingin minum susu.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 391

Trending Articles