
Hiro lagi senang memasak makanan Indonesia. Awalnya, jika kehabisan bumbu dapur, Hiro akan mencari ke masjid di Toyohashi (agak aneh ya, mencari bahan masakan di masjid…ya karena di masjid merupakan tempat pertemuan orang Indonesia termasuk orang Timur Tengah yang bumbu masakannya agak mirip). Atau bisa pesan lewat internet, termasuk pesan daun pisang.
Jadi pilihan pergi ke Sako, Nagoya untuk melihat “Toyota Commemorative Museum of Industry and Technology” sebetulnya sekaligus mampir di Shrine Street untuk membeli kemiri di toko Kaserya. Biasanya Hiro bisa pesan melalui masjid di Toyohashi atau melalui internet jika mau mencari bumbu masakan Indonesia.
Di pertokoan menuju ke arah Shrine Temple yang terkenal di Osu, Nagoya ini, penuh deretan toko di kanan kiri jalan yang bebas kendaraan. Dari Sako Station kami naik Meitetsu Line ke Kanayama Station, kemudian berganti naik subway turun di Osu Station. Letak tokonya tak jauh dari Osu Station, jadi kami berjalan melipir agar nggak kehujanan.

Karena sudah mendekati pukul 7 pm, kami makan malam di Istanbul Cafe yang halal food. Saya pesan “Chicken Kebab“, Narp pesan “Istanbul Premium Burger” dan Hiro pesan “BBQ Beef Plate.” Untuk minum, lagi-lagi saya hanya berani minum teh…jadi saya pesan “Turkish Tea” yang syukurlah rasanya lumayan, karena saya pernah ditawari minum kopi Turki yang menurutku rasanya agak aneh.

Selesai makan kami mampir ke International Halal Bazaar untuk membeli kemiri dan bumbu dapur lain. Di sini dijual berbagai bumbu-bumbu untuk masakan yang sehari-hari kita temui di tanah air. Di pertokoan sepanjang shrine street ini banyak dijual berbagai keperluan, dari bahan pokok, makanan dan yang banyak

adalah restoran, yang sebagian merupakan restoran halal.
Selesai membeli bumbu-bumbu untuk memasak, kami kembali naik subway ke Sako station terus ke Kanayama Station. Di sini kami mampir ke toko Seria (?) yang menjual berbagai pernak-pernik seharga 100 yen dan 300 yen (1 yen= Rp.130,-). Banyak barang yang menarik di sini, jadi saya membeli beberapa untuk menambah barang yang belum sempat dibeli untuk oleh-oleh.
Setelah puas, kami kembali naik meitetsu line menuju Toyohashi Station. kami mampir ke toko roti dulu untuk membeli roti, siapa tahu besok malas untuk membuat sarapan. Di stasiun ada pengumuman, rupanya kereta yang dari Gifu tidak jalan karena stasiun banjir…. syukurlah Nagoya walaupun hujan tidak deras sekali. Kami melanjutkan naik kereta menuju Yagyubashi station dan tersaruk-saruk pulang berjalan kaki menuju apato nya Hiro dan Narp. Sampai apato sudah jam 10 malam, setelah membersihkan badan, sholat, segera naik ke peraduan….agar besok bisa berjalan-jalan lagi.