Kehidupan di Jakarta yang lalu lintasnya tak bisa diprediksi, memaksa kita harus pandai-pandai mengatur waktu jika akan bertemu teman. Biasanya sebelum kita datang ke acara tertentu, kita janji ketemu di meeting point yang telah disepakati, karena tempat tinggal dan kantor yang berjauhan. Jika dulu saya selalu memilih Mal yang ada toko buku nya, sekarang hal itu tak penting lagi, karena terkadang kita janji temu jam 8 pagi, dimana Mal belum ada yang buka. Atau kita janji ketemu di suatu acara rapat di sebuah gedung perkantoran, namun dari tim perlu ada koordinasi lebih dahulu. Disinilah para pebisnis memenuhi harapan konsumen dengan menyediakan berbagai tempat yang bisa digunakan sebagai meeting point di tempat-tempat tertentu.
Pagi itu saya ada janji jam 11 siang untuk melakukan presentasi, karena terbiasa jalanan macet, dan saya paling tidak suka datang terlambat, saya mengambil waktu jauh sebelumnya untuk berangkat dari rumah. Tahu-tahu hari itu jalanan lancar sekali, nggak sampai satu jam telah sampai di gedung tempat meeting akan diadakan.
Rasanya tidak nyaman mengganggu orang bekerja, jadi saya mencari-cari lokasi dimana saya bisa duduk santai sekitar satu jam sambil membaca buku, ditemani secangkir hot lemon tea. Pandangan mataku menemukan sebuah cafe yang nyaman, tak jauh dari lokasi tempat saya akan bertemu klien. Jadi saya datang ke cafe tersebut, memesan secangkir hot lemon tea, kemudian membuka laptop. Saya melihat ke sekitar, di berbagai meja yang tersebar di cafe tersebut, terlihat masing-masing pengunjung sibuk sendiri-sendiri. Ada yang sedang berdebat, ada yang sedang asyik dengan gadget nya, ada juga yang serius melihat laptopnya.
Cafe ini terletak di tempat strategis, dengan tangga melengkung yang menarik, serta lampu-lampunya unik, membuat nyaman untuk menunggu teman.
Setengah jam kemudian, pria yang duduk disebelah meja yang saya tempati berdiri, memakai jas, mematut diri, …… kemudian memanggil pramusaji … membayar makanan nya, terus pergi menaiki tangga dengan menjinjing tas kerja.
Tak lama kemudian ada tamu lain yang datang, langsung bergabung dengan tamu yang sudah ada di Cafe, kemudian mereka asyik berdiskusi….seperempat jam kemudian mereka berdua pergi.
Tak lama kemudian hape saya berbunyi, ternyata dari klien yang menanyakan posisiku. Saya segera merapihkan kertas-kertas, menutup laptop dan bergegas menemui klien yang telah siap menunggu di tempat meeting.
Meeting point ini tak hanya untuk kegiatan bisnis, tapi juga bisa dimanfaatkan sebagai ajang ketemu dengan teman. Saya punya berbagai kelompok pertemanan, yang sekarang lumayan aktif, adalah teman sesama kuliah di Bogor. Jika ada acara, tak semuanya membawa mobil sendiri, tapi kita janji untuk ketemu di suatu tempat, baru datang ke lokasi acara. Hari masih pagi saat saya berangkat dari rumah menuju Pejaten Village, Mal yang berada di daerah Pejaten, Pasar Minggu.
Hari itu kami berencana untuk bersama-sama pergi ke Bogor. Di waktu yang masih pagi seperti itu, Mal belum buka, namun saya lihat di depan J Co telah ada beberapa pembeli yang sedang sarapan, setelah jalan pagi bersama keluarga. Sayapun mengambil tempat duduk di kursi menunggu teman yang lain datang sambil membaca buku. Tak lama kemudian teman yang satu datang, disusul teman lainnya, baru kami berangkat menuju Bogor.
