Suatu sore, hanya ada yangti (saya) dan babe (ayahnya si kecil). “Aku bosen, nggak tahu mau ngapain,” kata si kecil. Saya kaget mendengar ucapan si kecil yang baru berumur 4 tahun 4 bulan. “Kenapa kok bosan?”, tanya yangti. “Habis nggak ada yang dikerjain,” kata si kecil lagi. Babe langsung berkata, “Makanya kalau diajari membaca harus mau, jadi tidak bosan lagi.”
Sebetulnya si kecil sudah sekolah di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di Kokeci sejak usianya dua tahun. Saat ini setiap hari sekolah, berangkat jam 7 pagi dengan dijemput bajay dan diantar si mbak, dan pulang jam 12.30 wib. Di sekolah bermain, serta ada makan siang, sehingga si kecil cukup sibuk. Namun pada hari-hari tertentu, di saat libur akhir pekan, mungkin karena terbiasa sibuk, si kecil juga mudah bosan.
Langsung si kecil membawa buku bacaannya, dan minta diajar membaca serta minta babe untuk mendongeng. Saat ini si kecil sudah bisa mengeja huruf A sampai dengan Z. Sudah bisa menghubungkan huruf, namun belum bisa membaca.
Ingatannya lumayan tajam, sehingga Yangti jika membacakan cerita harus berdasar buku. Jika sekedar mendongeng, sering terlibat percakapan. “Kata babe nggak gitu,” kata si kecil. Terus menurut babe, ceritanya seperti apa? Maka si kecil akan mendongeng versi yang diceritakan babenya.
Betapa bedanya dengan saat anak-anak saya masih kecil. Saat ini, jika mendongeng untuk cucu, selalu ada dialog terbuka antara cucu dan Yangti nya. Semoga engkau menjadi anak pinter dan sholeh ya nak, doa yangti untuk si kecil.
